Catatan Cerita Pengalaman Hidup Pribadi Waktu Kecil Di Sekolah
Dikala mengisi waktu liburan sekolah di rumah, lebih baik saya menulis sebuah karangan cerita. Dan kali ini saya ingin membagikan cerita pengalaman hidup yang diambil dari kisah pribadi saya saat waktu kecil dulu. Saya termasuk seorang anak yang nakal dan juga ngelawan orang tua, akibat dari kenakalan saya ini, hampir membuat saya tidak lulus Sekolah Dasar (SD).
Tentunya sikap saya terus berubah setelah memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan hingga sudah lulus sekarang ini terus berubah jadi yang terbaik untuk kedua orang tua. Namun meskipun sikap saya sudah berubah, tapi ada beberapa memori kesedihan dan juga kegembiraan yang masih saya ingat waktu kecil dulu yang tentunya saya ingin membagikannya melalui cerita pengalaman ini ke para pembaca.
Tapi entah, apakah cerita pengalaman ini menarik untuk dibaca. Tentunya saya tak bisa menilai ini sendiri, tapi memerlukan bantuan kalian untuk menilai nya.
Cerita pengalaman ini berawal pada tahun 2002 saya masuk ke Sekolah Dasar (SD) kelas satu yang cukup jauh dari rumah yakni memiliki jarak 2,6 km jika berjalan kaki dan membutuhkan waktu tempuh kurang lebih 30 menit jika dilihat dari peta google sekarang ini. Tentunya dengan jarak tersebut cukup melelahkan jika dilakukan setiap hari nya, tapi mau bagaimana lagi memang seperti itu kondisi saya disaat kala itu. Dikarenakan tidak memiliki kendaraan dan atau pun sepeda, maka saya harus berjalan kaki sambil ditemani dengan orang tua saya.
Saya seorang perempuan yang lugu dan juga masih pemalu bila bertemu dengan orang lain. Dikarenakan saya tidak mengikuti sekolah TK dan saya langsung masuk ke Sekolah Dasar (SD), membuat suasana sekolah sangat asing dalam kehidupan saya. Dengan orang-orang yang memiliki karakter yang beragam, terlebih dengan guru yang mengajar. Saat pertama kali bertemu dengan guru saya beranggapan bahwa guru yang mengajar akan memiliki sikap yang galak. Namun saya salah, guru perempuan yang waktu itu mengajar sangat baik dan juga dapat membuat murid-murid nya tertawa dengan riang, termasuk saya.
Karakter lain dari diri saya dikala itu, saya termasuk orang yang takut apabila bertemu dengan orang baru atau yang belum dikenal, jadi kenapa saya menganggap guru yang pertama kali bertemu itu dibilang galak. Ya karena, pemikiran saya saat waktu kecil kalau orang dewasa itu memiliki sikap yang galak. Tapi pemikiran jelek saya ini salah, bahwa setelah mengenal orang tersebut kita akan mengetahui karakternya seperti apa. Sehingga karakter guru yang baik membuat saya senang belajar di sekolah yang telah dipilih orang tua saya.
Ngomongin soal sekolah, sampai lupa memberi tahu kenapa orang tua saya memilih sekolah yang cukup jauh dari rumah. Karena sekolah tersebut dekat dengan rumah nenek, jadi setiap hari saya bisa dekat dengan saudara, nenek dan juga dapat mengawasi saya jika terjadi sesuatu.
Baca Juga : 6 Catatan Kerinduan Suasana Sekolah Disaat Liburan Tiba
Setiap hari nya saya diberi ongkos untuk jajan di sekolah sebanyak 2000 rupiah dan rasa itu sudah lebih dari cukup meskipun ada teman dengan ongkos yang jauh lebih besar dari saya. Dengan uang tersebut, saya bisa jajan untuk memenuhi kebutuhan perut saya. Karena jaman saya sekolah, jajan untuk Sekolah Dasar (SD) masih murah dan tidak seperti sekarang ini, dengan uang segitu mungkin tidak akan cukup untuk kalian yang sekolah di daerah perkotaan seperti saya ini.
Tapi terkadang saya juga diberi uang oleh nenek untuk tambahan saya jajan disekolah. Namun itu tidak setiap hari, hanya jika lontong hasil jualan nenek habis yang dititipkan di kantin sekolah. Nenek saya memang suka membuat lontong yang dibungkus dengan daun pisang dan jika lontong nya tidak habis, selalu diberikan kepada cucu nya seperti saya dan juga sepupu saya yang umur nya masih dibawah saya.
Senang rasa nya berbagi cerita pengalaman hidup yang mungkin suatu bisa saya baca kembali melalui blog ini dan juga bisa dibaca orang lain nya. Semoga bisa bermanfaat untuk yang membaca nya, meskipun cerita ini terbilang masih pendek dan tidak panjang. Sekian dan terimakasih.
Baca Juga : Contoh Cerita Karangan Singkat Tentang Sekolah Saya Tercinta
Tentunya sikap saya terus berubah setelah memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan hingga sudah lulus sekarang ini terus berubah jadi yang terbaik untuk kedua orang tua. Namun meskipun sikap saya sudah berubah, tapi ada beberapa memori kesedihan dan juga kegembiraan yang masih saya ingat waktu kecil dulu yang tentunya saya ingin membagikannya melalui cerita pengalaman ini ke para pembaca.
Tapi entah, apakah cerita pengalaman ini menarik untuk dibaca. Tentunya saya tak bisa menilai ini sendiri, tapi memerlukan bantuan kalian untuk menilai nya.
Catatan Cerita Pengalaman Hidup
Cerita Pengalaman |
Saya seorang perempuan yang lugu dan juga masih pemalu bila bertemu dengan orang lain. Dikarenakan saya tidak mengikuti sekolah TK dan saya langsung masuk ke Sekolah Dasar (SD), membuat suasana sekolah sangat asing dalam kehidupan saya. Dengan orang-orang yang memiliki karakter yang beragam, terlebih dengan guru yang mengajar. Saat pertama kali bertemu dengan guru saya beranggapan bahwa guru yang mengajar akan memiliki sikap yang galak. Namun saya salah, guru perempuan yang waktu itu mengajar sangat baik dan juga dapat membuat murid-murid nya tertawa dengan riang, termasuk saya.
Karakter lain dari diri saya dikala itu, saya termasuk orang yang takut apabila bertemu dengan orang baru atau yang belum dikenal, jadi kenapa saya menganggap guru yang pertama kali bertemu itu dibilang galak. Ya karena, pemikiran saya saat waktu kecil kalau orang dewasa itu memiliki sikap yang galak. Tapi pemikiran jelek saya ini salah, bahwa setelah mengenal orang tersebut kita akan mengetahui karakternya seperti apa. Sehingga karakter guru yang baik membuat saya senang belajar di sekolah yang telah dipilih orang tua saya.
Ngomongin soal sekolah, sampai lupa memberi tahu kenapa orang tua saya memilih sekolah yang cukup jauh dari rumah. Karena sekolah tersebut dekat dengan rumah nenek, jadi setiap hari saya bisa dekat dengan saudara, nenek dan juga dapat mengawasi saya jika terjadi sesuatu.
Baca Juga : 6 Catatan Kerinduan Suasana Sekolah Disaat Liburan Tiba
Setiap hari nya saya diberi ongkos untuk jajan di sekolah sebanyak 2000 rupiah dan rasa itu sudah lebih dari cukup meskipun ada teman dengan ongkos yang jauh lebih besar dari saya. Dengan uang tersebut, saya bisa jajan untuk memenuhi kebutuhan perut saya. Karena jaman saya sekolah, jajan untuk Sekolah Dasar (SD) masih murah dan tidak seperti sekarang ini, dengan uang segitu mungkin tidak akan cukup untuk kalian yang sekolah di daerah perkotaan seperti saya ini.
Tapi terkadang saya juga diberi uang oleh nenek untuk tambahan saya jajan disekolah. Namun itu tidak setiap hari, hanya jika lontong hasil jualan nenek habis yang dititipkan di kantin sekolah. Nenek saya memang suka membuat lontong yang dibungkus dengan daun pisang dan jika lontong nya tidak habis, selalu diberikan kepada cucu nya seperti saya dan juga sepupu saya yang umur nya masih dibawah saya.
Senang rasa nya berbagi cerita pengalaman hidup yang mungkin suatu bisa saya baca kembali melalui blog ini dan juga bisa dibaca orang lain nya. Semoga bisa bermanfaat untuk yang membaca nya, meskipun cerita ini terbilang masih pendek dan tidak panjang. Sekian dan terimakasih.
Baca Juga : Contoh Cerita Karangan Singkat Tentang Sekolah Saya Tercinta
Menarik cerita pengalaman pribadi nya, saya juga ada pengalaman yang seru dan juga sedih.
ReplyDeleteSenang rasa nya berbagi pengalaman cerita.
Delete